*/ Read More Script /*

And You are Lucky Number...

And You are Lucky Number..........

--Welcome Home--

你好! Hello! Myspace Comments Hello there!! Don't forget to drop some comments for the articles! Thank youuu :)

Saturday, November 08, 2008

Nemenin Bu Retno Jalan-jalan ke Roma


Temen-temen, kali ini untuk menanggapi ceritanya Bu Retno yang sangat menggebu-gebu tentang pengalamannya di Roma, saya akan membahas beberapa tempat menarik di Roma.

Scala Sancta (Holy Stairs)
Seperti yang diceritakan Bu Retno, Scala Sancta adalah tempat dimonumenkannya 28 anak tangga yang dinaiki oleh Yesus ketika diadili. Tangga itu diselamatkan oleh Santa Helena. Tangga itu sekarang dilapisi dengan kayu supaya tidak terkena goresan. Untuk menaikinya, harus menggunakan lutut sambil berdoa. Kata Bu Retno, di tangga ini juga ada bekas tetesan darah Yesus yang sekarang ditutupi oleh kaca. Supaya kalian nggak penasaran, ini gambarnya:




Basilika Santo Petrus
Basilika Santo Petrus adalah sebuah basilika utama Katholik di Kota Vatikan, dikelilingi oleh Roma. Bangunan ini digambarkan sebagai gereja terbesar yang pernah dibangun (dia meliputi area 23.000 m² dan memiliki kapasitas lebih dari 60.000) dan salah satu situs tersuci dalam Kekristenan. Konstruksi basilika ini dimulai pada 1506 dan rampung pada 1626.

Basilika Santo Petrus dibangun atas perintah Kaisar Kristen pertama Konstantin I, pada tahun 326 di tempat Santo Petrus menjadi martir. Seribu tiga ratus tahun kemudian bangunan ini mulai runtuh perlahan-lahan, dan oleh karena itu Paus Nikolas V memerintahkan agar dibangun sebuah basilika yang baru. Tetapi pembangunannya baru dimulai pada tahun 1506 pada masa jabatan Paus Julius II. Pembangunan basilika ini memakan waktu 120 tahun. Michelangelo diminta sumbangan karyanya dengan pieta-nya yang sangat terkenal itu. Waktu itu ia telah berusia 72 tahun. Basilika ini merupakan basilika terbesar di dunia dengan panjang 193 meter dan tinggi 132 meter.

Tradisi mengatakan bahwa tempat bangunan ini merupakan tempat Santo Petrus, salah satu rasul Yesus dan dianggap sebagai Paus pertama, disalibkan dan dikuburkan. Gereja ini merupakan tempat penguburan St Petrus di bawah altar utama. Paus lainnya juga dikubur di basilika ini.





Istana Apostolik
Istana Apostolik, atau Istana Kepausan atau Istana Vatikan, adalah kediaman resmi dari Paus di Kota Vatikan.

Istana ini merupakan sebuah kompleks gedung-gedung yang terdiri dari Apartemen Kepausan, kantor pemerintahan Gereja Katolik, beberapa kapel, Museum Vatikan, dan Perpustakaan Vatikan. Di seluruh kompleks ini terdapat 1.000 ruangan, di antaranya yang paling terkenal adalah Kapel Sistina dengan atap fresko yang dilukis oleh Michelangelo (direstorasi selama tahun 1980-1990) dan Ruangan Raphael.

Tempat kediaman Paus lainnya adalah Istana Lateran dan Castel Gandolfo di luar Roma.

Sebelum 1871, Istana Quirinal adalah tempat kediaman resmi Paus. Setelah berakhirnya masa Negara Kepausan pada tahun 1870, Raja Italia mengambil-alih istana tersebut pada tahun 1871 dan menjadikannya kediaman resmi sang Raja. Setelah penghapusan monarki Italia pada tahun 1946, istana ini menjadi kediaman resmi Presiden Republik Italia.




Kapel Sistina
Kapel Sistina (bahasa Inggris: Sistine Chapel, Italia: Cappella Sistina) adalah kapel yang terletak di dalam lingkungan Istana Apostolik, kediaman resmi Paus di Vatikan. Kapel ini terkenal karena arsitekturnya yang tampak melahirkan kembali Bait Salomo dari zaman Perjanjian Lama, dan akan dekorasinya yang seluruhnya dihiasi oleh seniman-seniman besar era Renaissance termasuk Michelangelo, Raphael, dan Sandro Botticelli. Atas perintah Paus Yulius II, Michelangelo melukis langit-langit kapel seluas 12.000 kaki persegi antara tahun 1508 hingga tahun 1512. Meskipun ia jengkel dengan tugas ini dan berpikir bahwa tugasnya hanya untuk kebesaran Paus, kini langit-langit kapel ini dianggap sebagai mahakaryanya.

Nama Kapel Sistina berasal dari Paus Siktus IV, yang merestorasi Kapel Magna antara tahun 1477 hingga tahun 1480. Selama periode ini, sekelompok pelukis termasuk Pietro Perugino, Sandro Botticelli, dan Domenico Ghirlandaio membuat beberapa lukisan dinding yang menggambarkan kehidupan Musa dan Yesus.

Kapel Sistina adalah kapel yang terletak di dalam lingkungan Istana Apostolik, kediaman resmi Paus di Vatikan. Kapel ini terkenal karena arsitekturnya yang tampak melahirkan kembali Bait Salomo dari zaman Perjanjian Lama, dan akan dekorasinya yang seluruhnya dihiasi oleh seniman-seniman besar era Renaissance termasuk Michelangelo, Raphael, dan Sandro Botticelli. Atas perintah Paus Yulius II, Michelangelo melukis langit-langit kapel seluas 12.000 kaki persegi antara tahun 1508 hingga tahun 1512. Meskipun ia jengkel dengan tugas ini dan berpikir bahwa tugasnya hanya untuk kebesaran Paus, kini langit-langit kapel ini dianggap sebagai mahakaryanya.

Nama Kapel Sistina berasal dari Paus Siktus IV, yang merestorasi Kapel Magna antara tahun 1477 hingga tahun 1480. Selama periode ini, sekelompok pelukis termasuk Pietro Perugino, Sandro Botticelli, dan Domenico Ghirlandaio membuat beberapa lukisan dinding yang menggambarkan kehidupan Musa dan Yesus.

Berikut ini salah satu karya Michaelangelo "Tuhan Menciptakan Adam":




Colloseum
Bangunan ini terbuat dari tumpukan batu berbentuk setengah lingkaran. Dulu tempat ini merupakan tempat diadakannya berbagai pertunjukan seni, yaitu musik dan gladiator. Yang unik bila kita berdiri di tengah panggung dan bernyanyi, suara kita akan terdengar oleh seluruh penonton, tanpa dibantu pengeras suara. Oleh karena itu tempat ini juga disebut amphitheatre.




Sebetulnya masih ada banyak lagi tempat di Roma yang menarik untuk dikunjungi. Tapi daripada temen-temen bosen, segini aja yang dipostingin. Jadi, tertarik pergi ke Roma?

(bella soe)

Comments :

6 comments to “Nemenin Bu Retno Jalan-jalan ke Roma”

yang aku bingung.. gmn caranya tangga segitu diangkat ya

Anonymous said...
on 

apik2 bel. keren ni postmu,,

Anonymous said...
on 

tau ae bel lek qta2 pada pnasaran mb critae bu retno.huahahah~

Anonymous said...
on 

mungkin orang2 pada nanges pas naek tangga itu coz nahan sakit jalan pake lutut kali ya?!
hhi,,

Anonymous said...
on 

setuju ama pendapatnya reno!!!!

gua mikirnya juga gitu... mungkin bu retno terlalu manja ampe2 di tangga ke3 aja udah nangis ga bisa nahan sakit... swt

eh btw gambar yang di Kapel Sistina itu di sensor donk... ntik kena RUU APP lagi, truz blog kita digrebeg ama FPI!! kan takut T.T

Anonymous said...
on 

kalo soal carane ngangkut tanggane aku ya penasaran, tapi takcari ya nggak nemu...
ya ngerti la lis lek arek2 penasaran soale aku ya penasaran.. hehehe...

Anonymous said...
on